London adalah kota yang sangat kaya dan luas. Ke bagian manapun saya dan suami pergi, kami selalu mendapatkan pengalaman dan cerita yang berbeda. Ada museum-museum besar dengan biaya masuk gratis. Ada tempat belanja kalau bingung bagaimana menghabiskan uang. Ada jalanan lebar khusus pejalan kaki dengan pemandangan lampu-lampu dan gedung theatre di Leicester Square. Ada bangunan-bangunan iconic a la London seperti Bigben (yang sekarang sedang direnovasi) dan London Eye. Ada pasar tradisional yang berjualan barang-barang unik seperti Camden Town. Belum lagi kalau ada pameran atau penghelatan event besar. You can find anything in London.
Tetapi… (setelah menyebutkan yang bagus-bagus, selalu ada ‘tetapi’-nya)
Sebagai seorang muslim, saya merasa jalan-jalan di London tidak bisa langsung asal jalan. Pertama, London itu luas sekali. Perjalanan ke satu tempat tujuan minimal memakan waktu sejam (karena saya tinggal di daerah north west), sehingga memikirkan itinerary seefisien mungkin menjadi sangat penting. Kedua, saya harus mengatur bagaimana rencana jalan-jalan tidak mengganggu waktu salat. Apalagi di musim yang agak dingin seperti autumn dan winter ketika waktu shalat antara dhuhur-ashar-magrib sangat mepet, saya harus lebih pintar mengatur siasat ketika berpergian. Selain itu, kebanyakan tempat belum menyediakan tempat salat. Alhasil kami harus pintar-pintar mengatur tempat jalan-jalan yang memungkinkan untuk salat.
Setelah tiga tahun tinggal dan jalan-jalan di London, kami mulai belajar mengatur perjalanan yang lebih efisien agar tetap bisa jalan-jalan, makan yang enak dan halal, dan salat yang nyaman. Berikut beberapa intisari dari pengalaman ‘jalan-jalan tetap salat’ kami di London.
South Kensington
Pergi ke Jepang makan udon, sambil selfie di jalanan umum — cakeep~
Kalau kamu jalan ke London, jangan lupa mampir ke museum
Menurut kebanyakan orang (Indonesia), museum terkesan membosankan dan kurang asik. Bahkan mungkin bukan jadi tujuan jalan-jalan untuk turis Indonesia. Tetapi perlu diketahui, museum-museum di London boleh dibilang intriguing and engaging. Saya bisa engage dengan pameran-pameran di (beberapa) museum dan saya merasa pengetahuan saya lebih tercerahkan ketika keluar dari museum.
Beberapa museum favorit saya adalah Natural History Museum, Imperial War Museum, dan Royal Air Force Museum. Tipsnya adalah, coba engage dengan beberapa tema yang menarik dan tidak perlu diburu-buru untuk menghabiskan semua pamerannya karena nanti malah tidak mendapat banyak experience. Tips lain adalah coba cari event atau exhibition spesial yang diadakan oleh beberapa museum . Saya dan suami pernah ke pameran SuperBug di Science Museum and it was an eye-opening experience for us.
Kalau bingung mulai dari mana, silahkan datang ke South Kensington di mana tiga museum besar bersebelahan.
Attraction: Natural History Museum, Science Museum, Victoria & Albert Museum. Dekat juga dengan Hyde Park dan Kensington Garden.
Tempat salat: contemplation room di Natural History Museum. Tapi di sana tidak disediakan tempat wudhu khusus, sehingga lebih baik menyiapkan wudhu sebelum ke sana atau berwudhu di toilet terdekat (dengan khuff lebih baik).
Tempat makan halal: di dekat stasiun South Kensington, ada Chopstix untuk yang berbudget terbatas, dan ada Comptoir untuk yang lebih santuy budgetnya. Kalau mau jalan sekitar 30 menit, bisa ke arah Queensway/Bayswater melewati Kensington Garden. Di sana ada banyak restoran-restoran halal.
British Library
Saat itu saya sedang dalam masa penulisan disertasi yang diselimuti dengan kemageran (ke-malas gerak-an), terutama ketika saya mencapai bab literature review. UGH. Harus baca paper bolak-balik, harus mengintisarikan isi paper, dan harus menulis. Musuh utama adalah ngantuk. Kalau saya mengerjakan di rumah, mungkin 20% waktu untuk mengerjakan disertasi, sedangkan 80% waktu untuk tidur, makan, bermalas-malasan, buka Netflix, buka Amazon Prime. Akhirnya demi disertasi yang harus selesai, saya memutuskan untuk bekerja di luar, yang gratis dan yang tetap bisa salat. Solusi paling tepat jatuh kepada… British Library!
Jadi, bagi para mahasiswa atau pelaku work-from-home, British Library bisa menjadi tempat berfaedah favorit. Saya sarankan untuk daftar member secara gratis agar bisa masuk reading room dan mendapatkan lebih banyak fasilitas. Lokasinya pun ada di zona 1, sangat dekat dengan Kings Cross sehingga cocok kalau mau jalan-jalan setelah bekerja.
Attractions: British Library, sangat dekat dengan stasiun tube Kings Cross St Pancrass dan Euston.
Tempat salat: Ruang prayer room kecil di salah satu reading room di lantai 1. Kalau tidak salah ingat, ada di salah satu reading room di sebelah kiri setelah naik ekskalator. Bentuk prayer roomnya sangat kecil dan sederhana, hanya ruangan sekitar 1.5×1.5m yang cukup untuk 2 orang. Tetapi sangat cukup untuk bisa sholat. Sayangnya belum ada tempat wudhu khusus.
Tempat makan halal: di dekat Kings Cross ada KFC Halal
Westminster
Belum ke London namanya kalau belum ke Westminster. Yah walaupun menurut saya cuma gitu-gitu aja, tetapi di sana ada banyak icon-nya London seperti Bigben, London Eye, dan sungai Thames. Pergi ke daerah Westminster pasti menghabiskan cukup banyak waktu terutama untuk turis. Tempatnya juga sangat ramai sehingga agak sulit kalau mau nyempil-nyempil cari tempat salat. Alhamdulillah, tahun lalu ketika kami mau ke Sealife Aquarium, kami menemukan tempat salat yang nyaman di hospital dekat sana.
Attractions: Bigben (tapi sekarang masih di renovasi), House of Parliament, London Eye, Sea Life Aquarium, Shreks Adventure, London Dungeon, River Thames
Tempat shalat: Prayer room di St Thomas Hospital. Hampir semua rumah sakit di sini menyediakan prayer room atau multifaith room. Untungnya, di dekat London Eye ada rumah sakit yang hanya berjalan sekitar 5–7 menit jalan kaki.
Tempat makan halal: Fish n Chips di dalam County Hall di dekat London Eye. Walaupun rasanya biasa saja (bahkan agak hambar menurut lidah Indonesia), surprisingly tempat makan tersebut mempunyai label halal.
Oxford Circus
Sepanjang jalan Oxford St adalah tempatnya belanjaa, belanjaa, dan belanjaaa. Kalau mau sekalian jalan kaki, bisa jalan ke daerah Leicester Square dan China Town untuk melihat pemandangan kota London yang berbeda-beda. Sekalian juga bisa jalan ke Piccadily Circus untuk melihat papan reklame iklan. Tempat-tempat ini cocok banget untuk orang yang suka nuansa perkotaan. Saya prefer dikunjungi sore-malam hari terutama musim dingin karena lampu-lampunya yang indah.
Attractions: belanja di daerah Oxford St atau bisa jalan sedikit ke daerah Covent Garden (ingat untuk be responsible dalam berbelanja ya). Bisa juga jalan kaki ke Leicester Square untuk melihat suasana kota yang penuh kelap kelip lampu theatre. Di sana juga sering diadakan pertunjukan jalanan. Paralel dengan daerah Leicester Square, adalah daerah China Town yang tidak kalah menarik. Selain itu, bisa juga mampir ke daerah Piccadily Circus untuk melihat papan reklame bertebaran.
Tempat salat: Prayer room di Selfridges. Terletak di lantai 4 dekat dengan bagian informasi.
Tempat makan halal: Chopstix depan Primark, dekat Tottenham Court Road St.
Baker Street
Baker Street merupakan salah satu daerah yang paling menarik bagi saya ketika pertama kali ke London. Maklum, bagi seorang fans sherlock holmes kelas ecek-ecek, London = Sherlock Holmes.