Seperti halnya umat muslim di Indonesia, umat muslim di Inggris pun melaksanakan puasa Ramadan pertama pada hari Kamis, 18 Juni 2015.
Berbeda dengan muslim Indonesia yang berpuasa selama kurang lebih 13 jam, muslim Inggris berpuasa selama 19 jam. Berikut ini jadwal Ramadan yang saya dapat dari masjid kami di Kota Worcester, Inggris.
Banyak saudara di tanah air bertanya, apa bisa berpuasa selama itu? Terutama orang tua kami yang mengkhawatirkan kondisi anak-anak saya. Tapi Alhamdulillah, semenjak kami hijrah ke Inggris pada 2007 yang kala itu si bungsu kelas 2 SD dan si sulung kelas 2 SMP, keduanya bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lancar jaya tanpa hambatan apapun. Alhamdulillah.
Untuk puasa hari pertama ramadan kali ini, dimulai pada pukul 2.37, buka puasa 9.36 dan isha/teraweh mulai 10.56. Panjang sekali kan, waktunya?
Lalu, bagaimana kami mengatur masa berpuasa selama itu? Terlebih lagi bertepatan dengan musim panas yang setidaknya membuat dahaga dan letih. Pertanyaan itu sering dilontarkan keluarga/orang tua kami di tanah air.
- Pertama, semalam kami menyelesaikan terawih 8 rakaat plus witir 3 rakaat. Selesai jam 11.30. Sengaja si bapak memilih surah-surah pendek. Nyaris tengah malam, semua masuk kamar. Kecuali si sulung yang lagi ngerjain projek, bertugas sebagai juru bangun.
- Saya dibangunkan sesuai pesanan pukul 1.15. Segera saya menuju dapur. Pukul 1.45 makanan sudah siap. Hal yang tersulit adalah membangunkan si bungsu. Maklum hari pertama. Biasanya kalau lewat seminggu, ia sudah terbiasa bangun sendiri. Pukul 2.15 semua sudah selesai makan. Waktu yang tersisa dipakai untuk minum susu coklat hangat. Pukul 2.30 mulai ngantri gosok gigi dan berwudhu. Selesai solat subuh, semuanya masuk kamar, tidur.
- Pukul 7.45 si bungsu dan bapaknya bangun lalu bersiap-siap pergi sekolah n bekerja. Sedangkan si sulung bisa bangun siang karena sedang libur panjang perkuliahan. Sementara saya harus bangun sebelum mereka semua bangun.
- Dalam rentang pagi hingga sore saya memiliki waktu lebih lama untuk berkarya karena tidak terpotong bolak-balik dapur untuk menyiapkan sarapan, bekal makan siang n makan siang orang rumah, menyiapkan tea time/cemilan di sore hari, nyuci-nyuci piring, dsb. Target ODOJ pun bisa diselesaikan lebih cepat dari biasanya. Biasanya pula saya ada jadwal tidur siang/sore.
- Si bungsu pulang sekolah pukul 3.30. Seperti ramadan-ramadan sebelumnya, biasanya sesudah zuhur ia langsung nyungsep, tidur sepuas hati. Biasanya ia bangun jam 7-8, waktunya shalat ashar. Begitu pun si bapak. Biasanya sepulang kerja pukul 6, ia langsung nyungsep, tidur pulas dan bangun sekitar pukul 9 malam.
- Pada masa menunggu waktu berbuka, si bungsu belajar. Apalagi minggu-minggu ini ia menghadapi ulangan umum, maka harus belajar ekstra. Hal ini juga yang ia keluhkan sebelumnya. Duh, gimana nih? puasa sepanjang ini bertepatan dengan minggu-minggu ulangan umum. Semoga Allah merahmatimu dan memudahkan segala urusanmu, nak. Aamiin.
- Saat yang paling dinanti adalah jam waktu berbuka puasa. Untuk hari ini pukul 9.36. Makan, shalat magrib, leyeh-leyeh, ngemil-ngemil, belajar, tadarus, dll sampai tiba shalat isya dan terawih pada pukul 11 malam.
Begitulah siklus puasa ramadan kami. Jadi, meski kami berpuasa selama 19 jam semuanya bisa diatur dengan baik, istirahat cukup, kegiatan hari-hari berjalan seperti biasanya.
Jadi, berpuasa selama 19 jam itu hanya soal pengaturan waktu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kekuatan, rahmat dan karuaniNYA kepada seluruh umat muslim yang dalam menjalankan puasa Ramadan di seluaruh belahan bumiNYA. Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.
Ramadan Mubarak, Ramadan Kareem, everyone.
** Worcester, 1st Ramadan 1436, 09.38**
Penulis: Rosi Meilani
Sumber: http://rosimeilani.com/2015/06/18/cara-mengatur-waktu-puasa-19-jam-di-inggris/