Segera setelah hewan qurban disembelih dan organ dalam dikeluarkan (evisceration), dokter hewan bertugas memeriksa kondisi HATI dan LIMPA hewan kita. Mereka memastikan apakah ada tanda2 penyakit hewan berbahaya, seperti penyakit ANTHRAX. (Jazakallah kepada tim dokter hewan yang istiqomah bertugas).
Namun adakalanya kita sendiri melihat ada cacing pada hati sapi, kita menyebutnya cacing pita. Cacing yg bentuknya tipis memanjang seperti pita tersebut memang sering berkeliaran di rongga2 hati sapi. Sebagai orang awam, kadang kita menganggapnya berbahaya, padahal tidak. Bahkan ada yg ketakutan dan menganggapnya seolah-olah sama dgn cacing pita babi yg sangat berbahaya itu…
Ini kalau ingin lihat video cacing pita BABI (http://animal.discovery.com/tv-shows/monsters-inside-me/videos).
Namun, sifat cacing pita sapi (Taenia saginata) maupun cacing hati sapi (Fasciola hepatica) sangat berbeda dengan cacing pita babi (Taenia solium). Perbedaannya:
a. Cacing pita sapi menjadikan tubuh sapi sebagai tempat persinggahan pertama dan terakhir. Sebaliknya, cacing pita babi menjadikan tubuh babi sebagai tempat persinggahan pertama dan masih bisa bermigrasi di tempat yg lain (seperti manusia).
b. Ukuran cacing pita sapi besar dan bisa dilihat dgn mata telanjang (lebar 0,2-0,7cm & panjang 2-7cm). Kalau cacing pita babi itu sangat kecil, bahkan telurnya mikroskopis (tidak bisa dilihat tanpa mikroskop).
c. Dengan direbus, cacing hati sapi akan langsung MATI dan AMAN dikonsumsi. Namun, kalau cacing pita babi tidak akan mati meski dimasak hingga mendidih. Jika kita mengkonsumsi daging babi yg tercemar telur cacing pita, di dalam tubuh ia menetas kemudian berkembang biak. Jika ia bertelur (ribuan), telur yg mikroskopis tadi bisa ikut aliran darah kemana-mana, bahkan bisa ke otak. Maka tidak heran kalau ada konsumen babi yg mengeluhkan rasa sakit luar biasa di kepalanya.
Na’udzubillaahi min dzaalika…
Semoga bermanfaat…
Allaahu a’lam bish-showwab
http://www.stanford.edu/class/humbio103/ParaSites2001/taeniasis/solium2.html
Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P
Lahir dan besar di Yogya, saat ini sedang menyelesaikan studi Phd, di College of Medical, Veterinary, & Life Sciences, Universityof Glasgow, Scotland. Pengalaman diantaranya sebagai Eksekutif & Auditor Halal LPPOM MUI Propinsi DIY dari tahun 2001-2010, Dosen dan peneliti di Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta dari tahun 1999 sampai sekarang. Mengasuh acara Spirit of Islam di Radio RRI Pro 2 Yogya 102.5 FM, Sehat dan Halal di Radio MQ 92.3 FM Yogyakarta , serta acara SEHAT di radiopengajian.comyang semuanya bisa di stream dari internet. Beliau telah menikah dengan Rita Apriyani, S. Pt dengan dua orang anak.