Dari Salman r.a , Rasululah S.A.W. bersabda,
” Barokah itu ada pada tiga perkara : Al-Jama’ah, Ats-Tsarid dan makan Sahur” (3)
Dari Abu Hurairah ra, Rasululah S.A.W. bersabda,
“Sesungguhnya Allah menjadikan barokah pada makan sahur dan takaran”(4)
Dari Abdulah bin Al-Harits dari seorang sahabat Rasululah S.A.W. Aku masuk menemui Nabi S.A.W. ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda,
” Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan” (5)
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa karena merasa ringan orang yang puasa.
Dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasululah S.A.W. menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda’
Footnote:
(3) Hadits Riwayat Thabrani dalam Al-Kabir 5127, Abu Nu’aim dalam Dzikru Akhbar Ashbahan 1/57 dari Salman Al-Farisi. Al-Haitsami berkata Al-Majma 3/151 dalam sanadnya ada Abu Abdullah Al-bashiri, Adz-Dzahabi berkata: “Tidak dikenal, perawi lainnya Tsiqat.
Hadits ini mempunyai syahid dalam riwayat Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Al-Khatib dalam Munadih Auhumul Sam’i watafriq 1/203, sanadnya hasan.
(4) Hadits Riwayat As-Syirazy (Al-Alqzb) sebagaimana dalam Jami’us Shagir 1715 dan Al-Khatib dalam Al-Muwaddih 1/263 dari Abu Hurairah dengan sanad yang lalu. Hadits ini HASAN sebagai syawahid dan didukung oleh riwayat sebelumnya. Al-Manawi memutihkannya dalam Fawaidul Qadir 2/223, sepertinya ia belum menemukan sanadnya!!
(5)Hadits Riwayat Nasa’i 4/145 dan Ahmad 5/270 sanadnya SHAHIH.
Dikutip dari:
Sifat Puasa Nabi
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid
http://www.vbaitulah.or.id